Minggu, November 11, 2012

Save The Rhino !



Masyarakat Kota Purwakarta mengenal hewan yang satu ini dari patungnya yang berdiri gagah dikawasan taman kota Situ Buleud. Hewan gagah yang satu ini tak akan anda jumpai di kebun binatang manapun. Lalu dimana anda bisa melihatnya secara langsung ? 


Hewan yang satu ini kami jumpai ketika dalam perjalanan dari desa Sumber menuju Pulau Peucang. Niat kami berwisata ke Taman Nasional Ujung Kulon karena ingin melihat secara langsung Badak Jawa di habitat aslinya. Kami sangat beruntung sekali karena di tengah perjalanan Nakhoda kapal motor yang kami tumpangi melihat hewan tersebut sedang berjalan di tepi pantai. Perlahan kapal motor kami mendekat bahkan mesin kapal pun dimatikan karena hewan tersebut sangat peka sekali akan suara – suara gaduh yang mengganggunya dan juga agar kami bisa menikmati moment langka tersebut selama mungkin. 


Menurut International Union for Conservation of Nature atau Badan Konservasi Alam Internasional (IUCN) Badak jawa yang memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus sondaicus, masuk dalam Daftar Merah IUCN, Badak Jawa termasuk dalam daftar baru 100 flora dan fauna yang paling perlu dilindungi.
Hewan yang satu ini termasuk mamalia yang sangat terancam punah.

Mari kita kenali sosok badak yang satu ini. Badak jawa jantan memiliki cula dengan panjang sekitar 25 sentimeter, sementara badak jawa betina memiliki cula lebih kecil, atau bahkan tidak bercula sama sekali. Bobot spesies ini bisa mencapai 2.300 kilogram dengan panjang badan dua hingga empat meter dengan tinggi sekitar 1,5 hingga 2 meter.

Tubuhnya berwarna abu-abu dengan tekstur kulit tidak rata dan berbintik. Bagian atas bibir badak jawa meruncing,  diperkirakan bentuk itu mempermudah mereka mengambil daun dan ranting. Fase dewasa badak jawa jantan dicapai pada usia sepuluh tahun. Badak jawa betina dewasa lebih cepat, yakni pada usia lima hingga tujuh tahun. Sedangkan dalam proses reproduksi, badak jawa betina mengandung selama 15 hingga 16 bulan.
Lihat Videonya Disini


Di masa lalu, badak jawa hampir dapat ditemui di seluruh kawasan gunung di Jawa Barat. Akibat perburuan liar, jumlah badak jawa menurun drastis. Menurut data yang dirilis WWF, pada tahun 1960-an jumlahnya hanya 20 hingga 30 ekor saja di Ujung Kulon. Setelah upaya konservasi sepanjang 1967 sampai 1978, populasinya meningkat hingga dua kali lipat. Namun Menurut data dari Taman Nasional Ujung Kulon, jumlahnya saat ini hanya 35 ekor saja. 

Populasi badak jawa yang terkonsentrasi di satu area dianggap sangat rentan terhadap kepunahan. Penyakit dan bencana alam bisa menyebabkan hilangnya seluruh populasi. WWF, bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Balai Taman Nasional, dan masyarakat lokal, mengkaji pembuatan habitat kedua. Mereka berusaha membuat populasi baru sambil tetap melindungi populasi asli di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.
Akankah kita atau anak cucu kita di masa yang akan datang bisa melihat langsung Badak Jawa di habitat aslinya ? Semuanya tergantung kepada kepedulian kita saat ini.  Mari Selamatkan Badak Jawa  Sebelum Terlambat!

(Asdansbacktonature)



Sumber Gambar :
1. Rhino - My Collections

Jika Anda Merasa Artikel Ini Menarik Dan Bermanfaat Masukan Alamat Email Anda Disini Untuk Berlangganan Melalui Email Secara GRATIS.
Enter your email address:






Baca Selengkapnya..