Kamis, Oktober 03, 2013

Mentari Dibalik Bromo


Ciptaan Tuhan yang satu ini merupakan bintang terbesar yang ada di sistem tata surya kita. Keelokan rupanya selalu dinanti di setiap pagi dan petang. Pancaran sinarnya ketika dia mulai bangun dari tidurnya begitu indah. Kecerahannya di pagi hari memberikan semangat untuk makhluk-makhluk lain di Bumi ini. Tanpanya kehidupan di Bumi ini tidak akan berwarna, Dialah Sang Mentari yang selalu dinanti.

Begitu banyak orang yang telah terpesona dan terpikat olehnya, bahkan mereka rela mengorbankan waktu, tenaga juga materi yang tidak sedikit  hanya untuk melihat kecantikannya dipagi hari. Berapa banyak orang yang datang bahkan dari negeri yang sangat jauh sekalipun demi menyaksikan detik-detik Sang Mentari bangun dan menampakkan dirinya setelah selimut malam menutupinya.

Salah satu tempat di negeri ini dimana kita bisa melihat dan menyaksikan saat-saat Sang Mentari terbit dan menampakkan keanggunan serta kecantikannya adalah di kawasan Taman Wisata Gunung Bromo. Kawasan Bromo merupakan salah satu  Potret Mahakarya Indonesia , dia begitu dikenal bukan hanya dikalangan wisatawan domestik tapi juga di kalangan wisatawan mancanegara.  Keindahan alam di kawasan Gunung Bromo ditambah dengan budaya dari Suku Tenggernya yang khas menjadikan kawasan ini semakin memperkaya khazanah dunia pariwisata negeri ini. Kawasan Bromo menjadi daya tarik tersendiri  bagi “Sunrise Lovers” untuk berbondong-bondong datang  kesana.

Kawasan Wisata Gunung Bromo bisa ditempuh dari beberapa pintu masuk. Bisa  melalui Probolinggo, Malang (Tumpang) dan Lumajang, Jika  melalui Pasuruan jalan dan treknya relatif lebih mudah. Walau tempat keberangkatan dan pintu masuknya berbeda, namun yang menjadi tujuan utamanya satu yaitu di kawasan Penanjakan. Dengan ketinggian yang lebih tinggi dari Gunung Bromo membuat kawasan ini menjadi sangat strategis untuk menyaksikan momen spesial “Golden Sunrise” dari balik eksotiknya Gunung Bromo.  Kawasan yang terletak di utara Gunung Bromo ini juga berfungsi sebagai pos pantau aktifitas Gunung Bromo yang masih  aktif.


Jika anda belum pergi ke Bromo, di internet banyak sekali Travel Agent yang menyediakan dan menawarkan berbagai paket wisata ke kawasan Bromo, tinggal anda pilih sesuai dengan budgetnya. Ketika aku pergi kesana, aku memakai kendaraan pribadi melalui Kabupaten Probilinggo, tak lupa dijalan aku membeli buah yang banyak untuk persediaan dijalan dan juga disana. Buah yang begitu popular di daerah tersebut, apalagi kalau bukan buah Mangga. Dinginnya suasana di kawasan bromo membuat hasratku ingin menikmati sesuatu untuk menghangatkannya. Mie instan adalah salah satunya. Buah yang tadi kubeli di Probolinggo dikonsumsi disana  sebagai penyeimbang setelah makan makanan yang (tidak) sehat seperti *** instan.

Ketika itu aku bersama rombongan menginap disalah satu rumah penduduk. Aku dan rombongan memilih rumah yang di kamar mandinya tersedia air panas untuk mandi , membersihkan diri dan juga wudlu. Jam 03.30 WIB aku dan rombongan sudah dibangunkan untuk bersiap berangkat menuju Penanjakan. 

Aku dan rombongan berangkat kesana dengan menggunakan mobil hardtop yang kami sewa. Tiba di Penanjakan suasana masih gelap, seiring waktu tempat tersebut begitu ramai oleh para wisatawan yang ingin melihat dan mengabadikan momen indah yang sebentar lagi terjadi. Aku mulai bergabung dengan mereka untuk tujuan yang sama melihat Si Cantik keluar dari peraduannya.

Walau sempat kecewa karena awan hitam dan gerimis mulai datang, namun perjuanganku untuk pergi kesana terbayar sudah. Rupanya Sang Mentari tak ingin mengecewakan penggemarnya, awan hitam mulai beranjak pergi dan gerimispun berhenti.  Perlahan tapi pasti Sang Mentari mulai menampakkan dirinya, itulah saat-saat yang paling berkesan bagiku dan bagi  para wisatawan yang hadir disitu.  Riuhnya tepukan tangan dan sorakan serta teriakan mereka mengiringi pagi yang indah itu.




Setelah puas menikmati Sang Mentari, saatnya untuk menuju “The Sand of Sea “. Disini lauatan pasir ini aku menikmati keindahan yang luar biasa. Tak puas sampai disitu aku melanjutkan perjalanan menuju puncak Bromo.  Rasanya tak sempurna jika pergi ke puncak  dengan menaiki kuda yang banyak disewakan disana, kuputuskan untuk berjalan kaki dari lautan pasir itu menuju puncak Bromo. Keindahan kawasan Bromo begitu menghipnotisku. Walau lelah namun setelah sampai di puncak hilang semua cape dan letih ini. 


Ingin rasanya berlama-lama dikawasan tersebut, namun bau gas belerang  menusuk hidungku dan membuatku turun untuk kembali ke lautan pasir.  Satu lagi tempat yang aku kunjungi di kawasan wisata Gunung Bromo adalah kawasan  Padang Savana. Hamparannya yang hijau membuat mata ini betah berlama-lama menatapnya. Udara yang mulai hangat dan hembusan angin savanna serta udara yang begitu sejuk dan segar menjadikan pagi itu begitu sempurna. 


Sang Mentari pun mulai meninggi , saat itu pulalah Sunrise Lovers mulai berangsur pergi. Sedikir demi sedikit mereka pergi meninggalkan kawasan indah tersebut dengan membawa kenangan yang takkan terlupakan.

Tips Berwisata Ke Bromo

1. Bawa makanan yang sehat seperti buah dan madu. Buah untuk membantu menetralisir efek buruk dari makanan instan yang kita konsumsi. Madu berguna sebagai sumber energi yang komplit dan mudah dibawa.

2. Untuk berjaga-jaga bawalah selalu persediaan obat yang cukup bagi mereka yang mempunyai keluhan penyakit. 

3. Kenakan pakaian hangat seperti jaket atau sweeter, syal, sarung tangan dan kaus kaki untuk mengantisipasi udara dingin pegunungan.

4. Gunakan sepatu atau sandal yang nyaman dan tidak licin untuk trekking.

5. Usahakan membawa tempat minum kecil yang bisa menyimpan air hangat untuk minum. Tempat minum tersebut bisa menjadi teman hangat kita ditengah dinginnya pagi. 

6. Bagi wisatawan yang beragama Islam sebaiknya berwudlulah terlebih dahulu sebelum meninggalkan penginapan menuju Penanjakan. Biasanya dipenginapan tersedia air hangat untuk keperluan tersebut, sebab di Penanjakan hanya tersedia air dingin untuk berwudlu. Ingat…! Jangan sampai karena kita ingin melihat Cantiknya Sang Mentari, kita lupa kewajiban kita menunaikan Sholat Shubuh.

7. Bawalah kantong plastik sebagai tempat sampah. Masukkan sisa makanan atau kemasan  makanan atau apapun yang bisa mengotori lingkungan di kawasan wisata kedalam kantong plastik yang kita bawa tersebut. Buanglah nanti jika kita sudah menemukan tempat sampah yang sebenarnya.  Jangan bawa apapun termasuk bunga Edelweis dari kawasan tersebut dan jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki kita dan kenangan indah di benak kita. Mari kita jaga kawasan wisata dimanapun agar selalu bersih. Biarkan  Potret Mahakarya Indonesia  ,   ini Tetap Indah Dan Lestari Sebagai Titipan Anak Cucu Kita Nanti.


8. Senjata yang wajib dibawa adalah Kamera dan atau Handycam.  Jangan sampai kita datang ke sana dan pulang tanpa membawa kenangan-kenangan serta momen-momen indah yang terjadi sepanjang pagi itu. Abadikanlah semuanya dan kenalkanlah pada dunia. Seperti halnya pada Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia.



Kini nikmatilah oleh-olehku yang kubawa dari sana.  

Kawasan Pinus di Penanjakan

Bermandikan Embun
Gunung Batok

Gunung Bromo 

Bibir Bromo


Dari Puncak Bromo


Posko

Pure
Menunggu Penumpang

Action

Tulisan ini terinspirasi oleh foto karya Mas Budi Sugiharto yang berjudul Terpikat Bromo.  Wahai dunia inilah salah satu  Potret Mahakarya Indonesia ,  Mari Datang Ke Jawa Timur -  Indonesia dan Nikmatilah Keindahan Kawasan Wisata Gunung Bromo!

Sumber Foto  :
1. http://www.djisamsoe.com, Terpikat Bromo - Budi Sugiharto
2. http://asdansbacktonature.blogspot.com, My Collections - Asep dana Setiawan

Tulisan yang relevan, :

0 comments:

Posting Komentar