Selasa, Desember 21, 2010

Nasionalisme Hijau


Negeri kita Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang sangat indah. Negeri yang sangat subur dengan keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Ribuan jenis flora tumbuh di negeri ini namun belum semuanya bisa termanfaatkan secara maksimal. Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman, begitu kata Koes Plus.

Kini negeri ini sedang menangis, akibat polusi industri dan gas buang kendaraan bermotor pencemaran udara terjadi dimana-mana. Penebangan hutan akibat illegal logging menjadikan kawasan hutan kita semakin sempit. Sementara penurunan permukaan tanah terjadi akibat pembangunan gedung-gedung dan penggunaan air tanah yang berlebihan.

Akankah kelak anak cucu kita nanti masih bisa melihat pantai yang bersih dan indah membiru ? akankah mereka melihat bukit dan gunung yang hijau ? Akankah mereka melihat sungai-sungai yang jernih airnya ? Dan akankah mereka mendengar merdunya kicauan burung di pagi hari ketika mentari menghangatkan negeri ini ?


Sekaranglah saatnya untuk kita lebih peduli terhadap alam disekitar kita. Sekaranglah saatnya untuk kita hidup lebih bersinergi dengan alam. Negeri ini bukan warisan dari nenek moyang kita, tapi merupakan titipan anak cucu kita. Titipan yang harus selalu kita jaga dengan jiwa dan raga sampai akhir hayat kita. Janganlah kita menyia-nyiakan hidup kita dengan tidak menjaga amanah dari anak cucu kita.


Musuh Dalam Selimut

Dahulu negeri ini dijajah dan diperbudak oleh bangsa lain. Kekayaan negeri ini mereka ambil dengan menyisakan kemiskinan dan kebodohan. Syukur Alhamdulilaah dengan rasa nasionalisme para pendahulu kita mereka bersatu padu untuk mengusir penjajah dari negeri tercinta ini. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa akhirnya negeri ini bisa merdeka, lepas dari belenggu para penjajah.

Enam puluh lima tahun negeri ini telah merdeka namun ternyata penjajah ini belum semuanya pergi. Musuh bangsa ini kini bukan berasal dari negeri yang jauh tapi ternyata berasal dari dalam negeri ini sendiri. Musuh dalam selimut yang jauh lebih berbahaya yang harus kita hadapi bersama. Musuh yang mengambil hak-hak orang kecil di negeri ini. Musuh yang hanya bisa membangun gedung-gedung tinggi tanpa memikirkan alam sekitar dan musuh yang semena-mena membabat hutan kita tanpa peduli akan kerusakannya. Sudahkah kita mengenali musuh dalam selimut negeri ini ? Ataukah kita sendiri yang memang selama ini berperan menjadi mereka ?

Mari mulai saat ini kita bersatu padu, dengan semangat nasionalisme kita bergandeng tangan bersama menyelamatkan negeri ini dari kehancuran. Lakukan apapun yang kita bisa untuk menjadikan negeri ini kembali menjadi hijau dan indah agar merdunya alunan suara desiran angin, kicau burung dan gemericik air kembali memanjakan telinga kita.


Corporate Social Responsibility

Salah satu tempat wisata terbesar dan terbaik kebanggaan masyarakat Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah Taman Impian Jaya Ancol. Ancol sebut saja begitu kini bukan hanya menjadi tujuan wisata wisatawan dalam negeri saja tapi juga wisatawan mancanegara. Dengan konsisten menjadi diri sendiri dan tidak “latah” ikut-ikutan dengan membangun area wisata yang berbau barat seperti Disneyland dan Universal Studio, Ancol melangkah dengan pasti menuju masa depan.

Ancol tidak hanya menjadi tempat rekreasi dan resort pilihan melainkan pula sebagai tujuan wisata kuliner, seni budaya, edutainment dan entertainment outdoor venue tepi pantai dalam kota Jakarta. Sampai kapankah Ancol akan bertahan ? Apakah 10 tahun, 50 tahun ataukah 100 tahun lagi ? Ataukah Ancol akan hancur seiring hancurnya Bumi ini karena bencana?

Akankah Ancol bertahan selama itu ? ataukah akan lenyap secara perlahan namun pasti ? Seiring dengan semakin turunnya permukaan tanah kota Jakarta, naiknya permukaan air laut, datangnya banjir karena “kiriman” dari Puncak Bogor atau karena hujan lebat ditambah saluran drainase yang jelek , diburuk dengan semakin bertumpuknya sampah dan pembangunan serta tata kota yang salah bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi

Misi Ancol sendiri untuk menjadi perusahaan pengembang properti dengan kawasan wisata terpadu terbesar dan terbaik di Asia Tenggara yang memiliki jaringan sentra rekreasi terluas pada tahun 2015 rasanya tidak akan berarti tanpa menberikan “sesuatu yang berarti “ untuk lingkungan sekitar dan alam negeri ini. Dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dicanangkan, Ancol berbagi untuk masyarakat dan alam sekitarnya.

Program CSR yang pernah Ancol lakukan adalah Ancol Sayang Lingkungan dan juga Teens Go Green. Namun Ancol jangan cepat merasa puas dengan hal itu. Jika Ancol melakukan sesuatu yang lebih “kreatif” bukan hanya berfikir “kreatif”, Ancol akan tetap diingat dan ada dihati, bukan hanya oleh generasi kini tapi juga generasi yang akan datang


Ancol Green Forest


Rasa nasionalisme bisa kembali kita bangun bersama termasuk melalui Area Wisata Ancol ini. Mulailah saat ini juga untuk sedikit berkorban demi anak cucu kita kelak. Sisihkanlah rizki yang kita punya secara kontinyu dan berkesinambungan untuk mewujudkan harapan generasi yang akan datang kelak. Walau jumlahnya sedikit tapi jika dilakukan secara terus-menerus dan bersama sama maka semua itu akan menjadi mudah. Ya! kini saatnya kita menabung untuk bangsa ini, saatnya kita menabung untuk kembali menghijaukan gunung dan bukit kita, saatnya kita menabung untuk menjadikan laut kita tetap indah sampai dunia ini berakhir.

Mungkin kita bisa memulainya seperti waktu penulis sekolah di SMP dulu. Program Walimari lahir dari rasa kebersamaan kita pada waktu itu untuk satu cita-cita yaitu mempunyai satu gedung serbaguna yang memadai untuk berbagai kegiatan sekolah. Dengan mengumpulkan uang dua puluh lima rupiah per hari per siswa, setelah beberapa tahun sebuah gedung serbaguna akhirnya bisa berdiri. Itulah mengapa disebut Walimari singakatan bebas dari Dua Puluh Lima Sehari. Apakah kini hal seperti itu bisa kita lakukan ? Bukan untuk membangun gedung yang megah tapi untuk menjadikan negeri ini kembali menjadi hijau dan indah.


Indahnya negeri ini menjadikan negeri ini menjadi tujuan wisata bukan hanya bagi kita wisatawan domestik tapi juga wisatawan dari mancanegara. Mungkin kita juga bisa memulai sejenis program Walimari dari tempat-tempat wisata ini. Mungkin pemerintah bisa menghimbau kepada pengelola obyek wisata untuk bisa menyisihkan sebagian hasil dari penjualan tiket masuknya secara konsisten dan berkesinambungan untuk kemudian dikumpulkan demi tujuan mulia menghijaukan negeri ini.

Jika pengelola tidak ingin berkurang keuntungannya dari penjualan tiket pengunjung, maka naikkanlah harga tiket masuk obyek wisata tersebut seribu atau beberapa ribu rupiah untuk “ Program Walimari “ tersebut. Walaupun akan lebih baik jika tidak menaikkannya. Yakinlah pengunjung tidak akan keberatan sedikitpun jika memang uang hasil dari program tersebut dipergunakan dengan sebagaimana mestinya, bertanggungjawab, dan transparan.

Coba dihitung berapa jumlah pengunjung Ancol setiap tahunnya ? Berapa jumlah pengunjung wahana-wahana rekreasi kebanggaan Ancol seperti Dunia Fantasi ( Dufan ), Atlantis, Gelanggang Samudera, Sea World dan juga Padang Golf Ancol ? Mungkin jika Ancol mau berbagi dengan menyisihkan beberapa ratus rupiah atau beberapa ribu rupiah dari setiap penjualan tiket masuknya, dalam lima atau sepuluh tahun yang akan datang Ancol bisa membuat sebuah kawasan hutan terpadu. Tentu bukan ditempat sekarang ini tapi mungkin lebih kearah selatan atau timur Kota Jakarta, mungkin bisa mulai di daerah yang mulai gundul di area sekitar Bopuncur ( Bogor, Puncak, Cianjur ) atau Purbaleunyi ( Purwakarta, Bandung, Cileunyi ) atau mungkin di wilayah Indonesia bagian Timur. Kedepannya bukan hanya hutan tersebut yang bisa “menjaga” Jakarta kelak, tapi juga berfungsi sebagai hutan wisata seperti halnya Black Forest di Jerman sana.


Apalagi jika Ancol bisa membuat “ Celengan Hijau “, ya semacam celengan yang ditempatkan diberbagai sudut area wisata Ancol. Dimana setiap pengunjung yang tergerak hatinya bisa menyisihkan uang “ sisa jajannya “ untuk mendukung gerakan hijau negeri ini. Bukan hanya orang dewasa dan orang tua tapi juga anak-anak kecil secara tidak langsung dididik untuk menabung demi masa depan hutan dan alam Indonesia tercinta kita.

Bisakah kedepannya Ancol membangun sebuah kawasan hutan wisata yang manfaatnya dirasakan oleh banyak orang? Dengan niat yang ikhlas, tekad yang kuat dan kerjasama dari semua pihak semua itu pasti bisa terwujud. Kita bisa menyebutnya nanti Ancol Green Forest, sebuah kawasan wisata moderen yang lebih bersahabat dengan alam. Mungkin nantinya bisa menjadi pengganti Ancol saat ini (jika nantinya lenyap tapi mudah-mudahan jangan sampai terjadi ) atau bisa juga menjadi “ Ancol Kedua “ dengan rasa dan semangat baru.


Dengan rasa nasionalisme dan rasa kebersamaan kita sebagai warga negara Indonesia, kita bisa mewujudkan cita-cita tersebut. Apakah lima atau sepuluh tahun lagi cita-cita itu akan terwujud ataukah sama sekali takkan pernah terwujud ? Semuanya tergantung rasa nasionalisme dan patriotisme kita saat ini. Kini bukan saatnya kita untuk hanya berfikir “ kreatif “ tapi saatnya bertindak “ kreatif ”.

Mari Wujudkan Kembali Hutan Indonesia Menjadi Hijau, Indah Dan Unik. Go Ancol! Go Indonesia! Go Green!


(Asdansbacktonature)


Keterangan Sumber Gambar, :

  1. http://www.budpar.go.id
  2. Sunrise At Pananjakan ( My Collections )
  3. http://www.wwf.org
  4. http://www.ancol.com
  5. http://maps.google.com
  6. Koin 25 ( My Collections )
  7. http://www.beritajakarta.com
  8. http://uiop.net
  9. http://www.greenpeace.org


Kumpul Blogger Disini Tempatnya










Jika Anda Merasa Artikel Ini Menarik Dan Bermanfaat Masukan Alamat Email Anda Disini Untuk Berlangganan Melalui Email Secara GRATIS.

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Tulisan Lain Yang Relevan Dengan Posting Ini :

Walimari

Wedding Green Party

Jadikan Hutan Indonesia Hijau Dan Unik

1 komentar: